TUGAS 3 Administrasi Sistem Jaringan Mohammad Mukhlis 30 Okt 3.3 Mengevaluasi DHCP Server 4.3 Mengkonfigurasi DHCP Server

1. DHCP 
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan service yang memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign IP Address secara otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP Server akan memberikan response terhadap request yang dikirimkan oleh DHCP Client.
Selain IP Address, DHCP juga mampu mendistribusikan informasi netmask, Default gateway, Konfigurasi DNS dan NTP Server serta masih banyak lagi custom option (tergantung apakah DHCP client bisa support).
Mikrotik dapat digunakan sebagai DHCP Server maupun DHCP Client atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, misalnya kita berlangganan internet dari ISP A. ISP A tidak memberikan informasi IP statik yang harus dipasang pada perangkat kita, melainkan akan memberikan IP secara otomatis melalui proses DHCP.

 2. Prinsip dan cara kerja DHCP
DHCP server umumnya memiliki sekumpulan alamat yang diizinkan untuk didistribusikan kepada klien, yang disebut sebagai DHCP Pool. Setiap klien kemudian akan menyewa alamat IP dari DHCP Pool untuk waktu yang ditentukan oleh DHCP, biasanya hingga beberapa hari. Manakala waktu penyewaan alamat IP tersebut habis masanya, client akan meminta kepada server untuk memberikan alamat IP yang baru atau memperpanjangnya.
prisip kerja DHCP sever
MACAM – MACAM DHCP SERVER
1. DHCP Scope
DHCP Scope adalah alamat-alamat IP yang dapat disewakan kepada DHCP client. Ini juga dapat dikonfigurasikan oleh seorang administrator dengan menggunakan peralatan konfigurasi DHCP server. Biasanya, sebuah alamat IP disewakan dalam jangka waktu tertentu, yang disebut sebagai DHCP Lease, yang umumnya bernilai tiga hari. Informasi mengenai DHCP Scope dan alamat IP yang telah disewakan kemudian disimpan di dalam basis data DHCP dalam DHCP server. Nilai alamat-alamat IP yang dapat disewakan harus diambil dari DHCP Pool yang tersedia yang dialokasikan dalam jaringan. Kesalahan yang sering terjadi dalam konfigurasi DHCP Server adalah kesalahan dalam konfigurasi DHCP Scope.
2.DHCP Lease
DHCP Lease adalah batas waktu penyewaan alamat IP yang diberikan kepada DHCP client oleh DHCP Server. Umumnya, hal ini dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa oleh seorang administrator dengan menggunakan beberapa peralatan konfigurasi (dalam Windows NT Server dapat menggunakan DHCP Manager atau dalam Windows 2000 ke atas dapat menggunakan Microsoft Management Console [MMC]). DHCP Lease juga sering disebut sebagai Reservation.
3.DHCP Options
DHCP Options adalah tambahan pengaturan alamat IP yang diberikan oleh DHCP ke DHCP client. Ketika sebuah klien meminta alamat IP kepada server, server akan memberikan paling tidak sebuah alamat IP dan alamat subnet jaringan. DHCP server juga dapat dikonfigurasikan sedemikian rupa agar memberikan tambahan informasi kepada klien, yang tentunya dapat dilakukan oleh seorang administrator. DHCP Options ini dapat diaplikasikan kepada semua klien, DHCP Scope tertentu, atau kepada sebuah host tertentu dalam jaringan.
MANFAAT DARI DHCP SERVER
1.DHCP memnungkinkan mengkonfigaurasi secara otomatis, sehingga dapat
sangat menyedarhanakan management jaringan.
2. DHCP dapat memberikan mekanisme bagi menagement lokal untuk
mayoritas client TCP/IP pada internetwork.contohnya parameter seperti route default dapat dikonfigurasi secara tersentralisasi tanpa harus mengunjungi tiap host dan melakukan perubahan secara manual.
3.Dengan DHCP satu server DHCP dapat melayani beberapa client pada
beberapa jalur dalam interwork.
3. Paket yang dibutuhkan untuk melakukan installasi DHCP
Paket yang diperlukan untuk melalukan instalasi dhcp ada 3 yaitu :
•  dhcp3-server
• dhcp3-client
• dhcp3-commond

 3. DHCP Server
 DHCP atau Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk mempermudah pengalokasian IP Address pada satu jaringan. Jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan IP Address secara manual hal ini akan membuat anda kerepotan. Jika suatu server lokal dipasangkan DHCP, semua komputer yang terhubung ke jaringan akan mendapatkan IP address secara otomatis. Selain IP Address DHCP juga memberikan parameter yang lainnya seperti Default Gateaway dan DNS server.
Dimana ada server pasti ada client, karna DHCP sendiri berbasis arsiterktur client/server jadi komputer yang memberikan IP Address adalah DHCP server, sedangkan komputer yang menerima IP Address itu adalah DHCP client.
Berikut adalah tahapan – tahapan DHCP memberikan IP Address kepada client:
  • Pertama, IP Least Request, pada tahap ini client akan mencari DHCP server yang sedang bekerja, apabila server tersebut telah ditemukan maka client akan langsung meminta IP Address kepada DHCP server.
  • Kedua, IP Least Offer, di tahap ini DHCP server menjawab permintaan dari client dan memberikannya penawaran nomor IP Address. DHCP memberikan nomor IP Address dengan mengambil nya dari database DHCP server.
  • Ketiga, IP Lease Selection, pada tahapan ini client memilih nomor IP Address yang ditawarkan oleh DHCP server. Lalu client memberikan pesan untuk permintaan konfirmasi kepada DHCP server.
  • Keempat, IP Lease Acknowledge, di tahap yang ini DHCP server memberikan jawaban dari pesan yang dikirimkan client berupa pengkonfirmasian nomor IP Address dan informasi lainnya. Pemberian IP Address ini bersamaan dengan diberikannya subnet mask dan default gateaway dan setelah itu IP Address yang sudah diberikan dicoret dari daftar pool.
4. DHCP Relay
 DHCP Relay merupakan sebuah metode untuk distribusi IP Address ke perangkat client dengan memanfaatkan DHCP server yang terpusat pada router lain. Sehingga bisa dikatakan router yang menjadi DHCP relay hanya meneruskan 'DHCP Request' dari perangkat client ke DHCP server. Hal ini sangat membantu jika perangkat-perangkat client tidak berada dalam satu network dengan DHCP Server. Untuk lebih jelasnya kita akan mencoba untuk melakukan konfigurasi DHCP Relay seperti pada topologi berikut.


5. DHCP CLIENT
Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) merupakan service yang memungkinkan perangkat dapat mendistribusikan/assign IP Address secara otomatis pada host dalam sebuah jaringan. Cara kerjanya, DHCP Server akan memberikan response terhadap request yang dikirimkan oleh DHCP Client.
Selain IP Address, DHCP juga mampu mendistribusikan informasi netmask, Default gateway, Konfigurasi DNS dan NTP Server serta masih banyak lagi custom option (tergantung apakah DHCP client bisa support).
Mikrotik dapat digunakan sebagai DHCP Server maupun DHCP Client atau keduanya secara bersamaan. Sebagai contoh, misalnya kita berlangganan internet dari ISP A. ISP A tidak memberikan informasi IP statik yang harus dipasang pada perangkat kita, melainkan akan memberikan IP secara otomatis melalui proses DHCP.

6.Konfigurasi DHCP Server
  
1.  Masuk ke Root dengan mengetik "su" di terminal.Lalu masukkan password root-nya. 
2.  Kemudian,masukkan CD Debian dan mount dengan perintah "apt-cdrom add" 
3.  Sebelumnya,pastikan IP sudah disetting. 
4. Untuk menginstal paket DHCP,ketikkan "apt-get install isc-dhcp-server",atau "apt-get install dhcp3-server" 
5.      Pilih Y dan paket akan terinstall   
6.      Ketik "nano /etc/dhcp/dhcpd.conf",sehingga akan muncul halaman config DHCP seperti berikut ini : 
7.      Cari kalimat #A Slightly different bla bla bla......di bagian bawah halaman config,seperti ini : 
8.      Kemudian,hilangkan tanda pagar dibagian tersebut,seperti ini :  
9.      Ubah konfigurasi diatas sesuai dengan konfigurasi IP anda.Misalnya seperti ini : 
10.  Simpan dengan menekan CTRL+X ,pilih Y,lalu tekan ENTER  
11.  Lalu restart DHCP dengan mengetik "/etc/init.d/isc-dhcp-server restart" 
12.  Kalau muncul keterangan Failed,coba restart lagi,biasanya akan berhasil di percobaan kedua.Tapi kalau masih Failed lagi,coba dicek lagi settingan-nya didhcpd.conf.Mungkin ada yang belum sesuai dengan konfigurasi IP
13.  Terakhir,cek di IP Client,apakah sudah sesuai dengan range DHCP anda
 
7. Konfigurasi DHCP Client 

DHCP adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.

B. Latar Belakang

Dalam sebuah jaringan yang tidak memakai DHCP untuk pemberian IP pada komputer atau host harus dilakukan secara manual, jika ada ratusan komputer atau host yang tergabung dalam jaringan local tersebut, maka seorang administrator juga harus melakukannya hingga ratusan kali, untuk itu DHCP juga dibutuhkan untuk mempermudah kita dalam memasukan IP karena DHCP akan secara otomatis mendapatkan IP jika kita telah terhubung kedalam jaringan yang sudah di setting DHCP Client.

C. Maksud dan Tujuan

Untuk mempermudah pengalokasian alamat IP ke client-client pada sebuah jaringan.

D. Alat dan Bahan

1. PC / Laptop
2. Cisco Packet Tracer

E. Jangka Waktu

7 Menit

F. Tahap Pelaksanaan

1. Buat topologi seperti ini terlebih dahulu.


2. Kemudian kita mulai menconfig pada masing - masing MultiLayer Switch.

Config pada MultiLayer Switch
<============>Pada Router 1<============>
Switch>enable
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname MLS1
MLS1(config)#vlan 10
MLS1(config)#int fa0/1
MLS1(config-if)#switchport access vlan 10
MLS1(config-if)#exit
MLS1(config)#int range fa0/2-3
MLS1(config-if)#switchport access vlan 10
MLS1(config-if)#exit
MLS1(config)#int vlan 10
MLS1(config-if)#ip address 192.168.17.1 255.255.255.0
MLS1(config-if)#exit
MLS1(config)#ip dhcp pool vlan10
MLS1(dhcp-config)#network 192.168.17.0 255.255.255.0
MLS1(dhcp-config)#default-router 192.168.17.1
MLS1(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8
 
Config pada MultiLayer Switch 2
<============>Pada Router 2<============>  
Switch>enable
Switch#conf t
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Switch(config)#hostname MLS2
MLS2(config)#vlan 10
MLS2(config)#int fa0/1
MLS2(config-if)#no switchport
MLS2(config-if)#ip address dhcp

No switchport digunakan untuk mengaktifkan fitur Layer 3 agar bisa
menggunakan IP Address

3. Dan jika sudah mendapat IP Address akan ada log seperti berikut.

4. Kemudian kita juga bisa check dengan perintah :
MLS1#show ip interface brief

5. Setelah itu coba test ping dari MLS1 ke PC / Laptop.


G. Kesimpulan

Dengan adanya sebuah DHCP ini sangat membantu seorang administrator jaringan, karena degan DHCP seorang admin tidak perlu mensetting ip satu-persatu akan tetapi sudah secara otomatis diberikan oleh sebuah DHCP Server kepada DHCP Client.


H. Referensi
 
8. Konfigurasi DCHP Relay
Mungkin sebagian sobat sudah ada yang tahu atau juga sudah mendengar dengan namanya DHCP Relay ini, dan mungkin juga sebagian sobat belum tahu apa itu DHCP Relay. DHCP Relay sama halnya seperti DHCP pada umumnya, yaitu Dynamic Host Configuration Protocol yang berfungsi untuk membagikan IP Address secara otomatis ke Client dari Server (DHCP Server).

Namun DHCP Relay ini kerjanya hanya meneruskan service dari DHCP Server yang menuju ke Client.

Berikut adalah hal-hal yang dilakukan dengan DHCP Relay :
  • Memberikan IP Address secara otomatis dari DHCP Server ke Client dengan network yang berbeda.
  • Dapat memberikan layanan DHCP ke beberapa Client yang berbeda-beda betwork hanya dengan satu DHCP Server saja.
  • Memberikan IP Address otomatis ke beberapa client sekaligus dengan network yang berbeda.
Nah sekarang sobat sudah tahu kan apa itu DHCP Relay? Selanjutnya mari kita coba mengkonfigurasinya pada aplikasi Cisco Packet Tracer (CPT). Silahkan buka dulu aplikasinya dan buatlah topologi seperti gambar dibawah ini.
Gambar.1 Topologi
Disini kasusnya yaitu sobat mempunya satu network LAN yang ingin mengakses ke INTERNET. Sebelum dapat mengaksesnya, sobat harus mengkonfigurasi bebrapa hal, yaitu:
  1. Mengkonfigurasi IP Address dikedua router.
  2. Mengkonfigurasi routing, baik itu menggunakan routing static maupun dynamic. Untuk sekarang kita coba pake routing dynamic EIGRP. Baca disini
  3. Mengkonfigurasi DHCP Relay yang akan dikonfigurasi pada Router0 dan kemudian meneruskannya ke Router1.
Pertama mengkonfigurasi dulu IP Address pada router, berikut langkah konfigurasinya :

Buka atau klik pada Router0, pilih [CLI], pada global configuration ketik perintah seperti berikut :
Router0(config)#int fa0/0
Router0(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#no shutdown
Router0(config-if)#exit

Router0(config)#int fa1/0
Router0(config-if)#ip address 8.8.8.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#no shutdown
Router0(config-if)#exit

Kemudian konfigurasi juga pada Router1, berikut perintahnya :
Router1(config)#int fa0/0
Router1(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit

Router1(config)#int fa1/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit

Selanjutnya konfigurasi routing dynamic EIGRP, berikut perintahnya :

Pada Router0 :
Router0(config)#router eigrp 100
Router0(config-router)#no auto-summary
Router0(config-router)#network 8.8.8.0 0.0.0.255
Router0(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255
Router0(config-router)#exit

Lakukan juga pada Router1 :
Router1(config)#router eigrp 100
Router1(config-router)#no auto-summary
Router1(config-router)#network 192.168.1.0 0.0.0.255
Router1(config-router)#network 10.10.10.0 0.0.0.255
Router1(config-router)#exit

Keterangan : "100" adalah nomor AS (Autonomous System).

Selanjutnya yaitu mengkonfigurasi DHCP Relay pada Router0 dan diteruskan oleh Router1, silahkan klik pada Router0 dan lakukan perintah seperti berikut :
Router0(config)#ip dhcp pool DHCP-Relay
Router0(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
Router0(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1
Router0(dhcp-config)#dns-server 8.8.8.8
Router0(dhcp-config)#exit
Router0(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.2 192.168.1.20

Keterangan : Pada perintah "DHCP-Relay" itu hanya penamaan untuk pool, jadi sobat bisa mengubahnya menjadi nama apa saja. Dan pada perintah "ip dhcp excluded-address" yaitu untuk membatasi IP Address mana yang tidak boleh diberikan kepada Cient, disana sudah ditentukan dari host ke-1 sampai host ke-20, jadi nanti Client akan mendapatkan IP Address dari mulai host ke-21 dan seterusnya.


Kemudian sobat akan meneruskan DHCP tadi ke Router1, berikut perintahnya :
Router1(config)#int fa1/0
Router1(config-if)#ip helper-address 10.10.10.1
Router1(config-if)#exit

Keterangan : Pada perintah "ip helper-address" adalah perintah untuk mengaktifkan DHCP Relay, kemudian untuk IP Address [10.10.10.1] adalah IP Address yang terdapat pada Router0 yang menghubungkan ke Router1.
Terakhir, silahkan sobat buka PC Client, kemudian pilih [Desktop], ganti IP Address menjadi DHCP. Pastikan PC tersebut mendapatkan IP Address secara otomatis.


Berikut hasilnya :
Gambar.2 PC0 mendapatkan IP Address otomatis dari DHCP Server
Jangan lupa isi juga IP Address pada Server0 dengan ketentuan seperti gambar dibawah ini.
Gambar.3 Mengisi IP Address pada Server0
Sampai disini, seharusnya sobat sudah dapat terhubung dengan INTERNET, silahkan cek dengan PING dari Client ke Server0 dengan IP Address [8.8.8.8].

Hasilnya akan sukses (Repply from...) seperti gambar dibawah.
Gambar.4 Hasil pengecekan dari Client ke Internet
 

 

 


Komentar