1. Pengertian Firewall

Firewall dapat didefinisikan sebagai sistem yang didesain khusus
untuk mencegah akses mencurigakan masuk ke dalam jaringan pribadi.
Firewall sendiri dapat berupa perangkat keras atau perangkat lunak, bisa
juga terdiri dari kombinasi keduanya.
Firewall (tembok penahan api) sendiri sebetulnya terinspirasi dari
benda fisik bernama firewall yang dipasang di gedung-gedung untuk
mencegah menjalarnya api dari sumbernya. Firewall untuk gedung banyak
dipasang misalnya di kompleks-kompleks apartemen. Untuk memisahkan dua
unit apartemen, dipasanglah sebuah firewall sehingga jika terjadi
kebakaran api tidak dengan cepat menjalar dari satu unit ke unit
lainnya.
Karena firewall berfungsi sebagai pembatas dengan dunia luar, maka
untuk satu unit apartemen yang memiliki empat sisi misalnya, harus
memasang firewall di keempat titik perbatasan. Jika salah satu sisi
tidak dibatasi dengan firewall sementara ketiga sisi lainnya dipasangi
firewall, maka akan sia-sia usaha menahan api yang akan menyebar dengan
cepat. Begitu pula halnya dengan firewall untuk komputer.
Supaya dapat berfungsi secara efektif, sebuah firewall wajib memenuhi
standar tertentu, mampu mendirikan suatu ‘pagar pengaman’ di sekeliling
sebuah jaringan pribadi, mencegah masuknya akses tanpa izin dan
berbagai gangguan terhadap dokumen atau file yang ada di komputer
pengguna. Di pasaran, ada cukup banyak produk firewall yang ditawarkan
dengan fungsi yang bervariasi. Perbedaan firewall satu dengan lainnya
biasanya terdapat pada seberapa ketat pengamanan dan selektivitas akses,
dan cakupan perlindungannya pada berbagai lapisan OSI (Open System Interconnection).
2. Fungsi Firewall

Firewall sebagai pos keamanan jaringan
Firewall sendiri memiliki beberapa fungsi untuk melindungi jaringan komputer yang dapat dijabarkan dalam beberapa poin berikut:
Sebagai Pos Keamanan Jaringan.
Semua lalu lintas yang masuk atau keluar jaringan harus melalui
firewall sebagai pos kemanan yang akan melakukan pemeriksaan. Setiap
terjadi lalu-lintas, firewall akan berusaha menyaring agar lalu lintas
sesuai dengan keamanan yang telah ditentukan.
Mencegah Informasi Berharga Bocor Tanpa Sepengatahuan. Untuk fungsi yang satu ini, firewall banyak dipasang untuk File Transfer Protocol
(FTP), sehingga setiap lalu-lintas data dikendalikan oleh firewall.
Dalam hal ini, firewall bermanfaat untuk mencegah pengguna di jaringan
mengirim file berharga yang sifatnya konfidensial (rahasia) kepada pihak
lain.
Mencatat Aktivitas Pengguna. Setiap kali akan mengakses data, pengguna jaringan akan melalui firewall yang kemudian mencatatnya sebagai dokumentasi (log files)
yang di kemudian hari bisa dibuka catatannya untuk mengembangkan sistem
keamanan. Firewall mampu mengakses data log sekaligus menyediakan stastik mengenai penggunaan jaringan.
Memodifikasi Paket Data yang Datang. Dikenal juga dengan istilah NAT(Network Address Translation).
NAT digunakan untuk menyembunyikan sebuah IP adress, sehingga membuat
para pengguna dapat mengakses internet tanpa IP adress publik, yang
sering juga disebut dengan istilah IP masquerading.
Mencegah Modifikasi Data Pihak Lain.
Misalnya dalam urusan bisnis untuk informasi laporan keuangan,
spesifikasi produk, dan lainnya yang menjadi rahasia perusahaan dan akan
berdampak negatif jika diketahui pihak lain. Firewall mencegah
modifikasi data-data tersebut sehingga tetap berada dalam keadaan aman.
3. Cara Kerja Firewall
Pada dasarnya, firewall bekerja dengan cara membatasi komputer
pribadi dengan internet. Firewall bekerja layaknya penjaga keamanan di
depan gerbang rumah dan mengidentifikasi pengunjung yang datang,
sekaligus menyaring penyusup yang berusaha memasuki komputer pribadi.
Firewall bekerja seperti garda pertahanan terdepan untuk menahan segala
usaha hacking yang masuk ke dalam komputer.

Firewall melakukan filter terhadap data masuk yang berasal dari WAN (internet)
Teknologi firewall pun kian hari kian berkembang. Sebelumnya,
firewall bekerja menyaring lalu lintas komputer dengan menggunakan
alamat IP, nomor port, serta protokol. Seiring dengan perkembangannya,
kini firewall mampu menyaring data yang masuk dengan mengidentifikasi
terlebih dahulu pesan konten yang dibawanya. Untuk mengatur lalu-lintas
perpindahan data komputer dan internet.
4. TEKNIK YANG DIGUNAKAN FIREWALL
1.
Service Control
(kendali terhadap layanan)
Biasanya firewall akan
mengecek nomor IP address dan juga nomor
port yang digunakan baik pada protokol TCP dan UDP, bahkan bisa dilengkapi
software untuk proxy yang akan menerima dan menterjemahkan setiap permintaan
akan suatu layanan sebelum mengijinkannya.
2.
Direction Control
(kendali terhadap arah)
Berdasarkan arah dari
berbagai permintaan terhadap layanan yang akan dikenali dan diijinkan melewati
firewall.
3.
User Control
(kendali terhadap pengguna)
Membatasi user dari
jaringan lokal untuk mengakses keluar, tapi bisa juga diterapkan untuk
membatasi terhadap pengguna dari luar.
4.
Behavior Control
(kendali terhadap perlakuan)
Firewall dapat menyaring
email untuk mena
5. Karakteristik dan Arsitektur Firewall
Arsitektur dengan dual‐homed host (kadang kadang dikenal juga
sebagai dual homedgateway/ DHG). Sistem DHG menggunakan sebuah
komputer dengan (paling sedikit) dua network‐interface. Interface
pertama dihubungkan dengan jaringan internal dan yang lainnya
dengan Internet. Dual‐homed host nya sendiri berfungsi sebagai
bastion host (front terdepan, bagian terpenting dalam firewall).
screened‐host (screened host gateway/ SHG). Pada topologi SHG,
fungsi firewall dilakukan oleh sebuah screening‐router dan bastion
host. Router ini dikonfigurasi sedemikian sehingga akan menolak semua
trafik kecuali yang ditujukan ke bastion host, sedangkan pada
trafik internal tidak dilakukan pembatasan. Dengan cara ini setiap
client servis pada jaringan internal dapat menggunakan fasilitas
komunikasi standard dengan Internet tanpa harus melalui proxy.
screened subnet (screened subnet gateway/ SSG). Firewall dengan
arsitektur screened‐subnet menggunakan dua screening‐router dan
jaringan tengah (perimeter network) antara kedua router tersebut, dimana
ditempatkan bastion host. Kelebihan susunan ini akan terlihat pada
waktu optimasi penempatan server.
karakteristik dari firewall
1.
Firewall harus lebih kuat dan kebal terhadap serangan luar. Hal ini
berarti bahwa Sistem Operasi akan relatif lebih aman dan penggunaan
sistemnya dapat dipercaya.
2.
Hanya aktivitas atau kegiatan yang dikenal/terdaftar saja yang dapat
melewati atau melakukan hubungan. Hal ini dilakukan dengan menyetting
policy pada konfigurasi keamanan lokal.
3.
Semua aktivitas atau kegiatan dari dalam ke luar harus melewati
firewall. Hal ini dilakukan dengan membatasi atau memblok semua akses
terhadap jaringan lokal, kecuali jika melewati firewall terlebih dahulu.
6. Gambar Skema/ Topologi Tunnel
Komentar
Posting Komentar